Wednesday, March 14, 2012

Afham bukan "replacement"

Beberapa saat setelah kelahiran Muhammad Afham Adhinata Susilo, putra ke-4 gue, banyak ucapan selamat yang kami terima, ada yang telepon langsung, via sms, di whatsapp kami dan juga di wall FB kami. Namun ada satu ucapan selamat yang menyedot perhatian gue. Pada intinya, si pengirim mengatakan bahwa dia mengucapkan selamat atas lahirnya anak gue sebagai pengganti kedua anak gue ( Adel dan Radith ) yang telah wafat.
What?!
Gue ga ngerti gimana caranya, seseorang yang lahir bisa menggantikan posisi seseorang??
Maksud gue, semirip apapun Afham dengan Kakak - kakaknya, dia bukanlah pengganti. Afham adalah Afham, anak ke-4 gue. Dia adalah anak gue yang posisinya sama dengan ketiga anak gue yang lain. Mungkin bakal ga adil buat Afham kalo dia dijadikan "pengganti" dari kakak-kakaknya. Dan Adel maupun Radith adalah tetap Adel dan Radith. Mereka adalah dua anak gue, yang takkan bisa tergantikan. Rasa sayang gue sama terhadap mereka, ada ataupun tiada.
So, stop perlakukan anak gue kayak barang. anak anak gue bukan gelas, kalo ada yang pecah bisa diganti dengan gelas lain.
Dan sekali lagi gue bilang kalo anak gue ada empat. Dua cowok dan Dua Cewek. Andrea, Ardelia, Radith dan Afham.
By the way, thanks buat ucapan selamat atas kelahiran anak ke-4 gue.

Tuesday, February 28, 2012

Siapa yang mau ruqyah???

Senin kemarin menjadi saat pertama bagi gue, untuk jadi pasien di "Bengkel Rohani", cabang ITC Depok. Kehadiran gue di "Bengkel" itu lebih didasari kekecewaan gue terhadap pengobatan konvensional. well, lo bisa di bayangin, dari awalnya, gue cuma punya vertigo, dua tahun yang lalu, dan sekarang? gue punya sakit pinggang, sakit syaraf mata, nyeri tulang ekor (please jangan samain gue ma monyet!!), sakit dada, dan beberapa penyakit lagi, yang kata dokter (dengan segala tes dan obat obatan yang udah gw jalanin) cuma bisa bilang, "MUNGKIN ini gejala anu, gejala anu", tanpa pernah ada satu dokter yang bisa bilang apa sakit gue sebenarnya.

Sebetulnya beberapa waktu yang lalu ada beberapa orang yang bilang, supaya gue "Berobat" ke "orang pintar" ini, "orang bisa itu", dan beberapa orang yang katanya "Bisa ngobati".... Dan yang lebih menakjubkan lagi, ada "Orang Hebat" yang bilang ke gue, kalo sakit gue ini "kiriman", dari orang yang dengki ma gue. Dan yang bikin gue marah ketika orang ini bilang kalo kematian kedua anak gue, diakibatkan kiriman yang mestinya ke gue, malah mental kepada kedua anak gue. Ya, Gue marah, bukan marah karena percaya omongan nih orang, tapi marah gue karena orang ini, narik-narik anak gue, dalam fitnah kejinya kalo keluarga gue dikirimi. 

Eniwei, ketidak puasan gue, membuat gue ingin mencoba pengobatan alternatif. Of course, I'm not trying to go to some kind of "Dukun" or something. Please deh, hari gini kita masih percaya kalo penyakit kita bisa dipindahin ke ayam atau kambing?. So gue coba cek ke mbah google tentang pengobatan yang masuk akal dan ga bikin gue musyrik.... dan walah!! gue dihadapkan dengan list tentang bekam dan ruqyah... 

Singkat cerita, berkat bantuan adik kelas gue dulu, Wibisono. dan bantuan teknologi yang disebut google, gue dapetin nama "Bengkel rohani". and there I was.

Awalnya gue cuma mo nyoba teknik pengobatan bekam, soalnya itu salah satu teknik pengobatan alternatif yang sesuai syariah. Tapi, pas gue baca brosurnya, bekam sudah digabung dalam satu paket dengan ruqyah. Well, gue bilang, got nothing to loose (walau saat itu gue sangat-sangat yakin kalo ga mungkin ada jin yang ngendon di badan gue). 

Dan sesi pun dimulai dengan konsultasi. Layaknya dokter, Konsulis (kalo gue pake kata konsultan kayaknya gak pas) nanya apa yang gue rasain? Ya, gue sih blak-blakan, semua penyakit yang gue rasain gue sampaikan. Gue urut apa yang gue rasa sakit dari atas sampai bawah.... Eh Konsulisnya bilang "kalo itu fisiknya. dan sekarang mentalnya apa yang dirasa?" Wah, keren nih, konsulisnya, bisa jadi psikolog juga. Setelah panjang lebar di sesi konsultasi, gue disuruh ke bagian ruqyah. Nah lho!!, kok gue jadi deg-degan??.. Ditemani sang istri tercinta, gue masuk ke ruang ruqyah. Di dalam ada dua tempat tidur. di salah satu tempat tidur sudah ada seorang ibu yang cukup tua menggunakan mukena lengkap. Dan sang ustadz, duduk di bangku diantara dua tempat tidur tersebut. Gue disuruh tidur di tempat tidur yang kosong. setelah semua siap, sang ustadz, meminta kami (gue dan seorang ibu) untuk memejamkan mata dan berkonsentrasi. Dan sang ustadz memulai dengan bacaan-bacaan ayat Alqur'an. Awalnya semua berjalan aman-aman saja. sampai selang beberapa menit, si ibu di seberang mulai ngorok!, sumpah awalnya gue kira si ibu itu tidur, tapi ngoroknya kok aneh? kayak suara kambing dipotong... makin lama, suaranya makin aneh dan makin keras. akhirnya dari pada gue mikirin tuh ibu-ibu, mending gue konsentrasi ma bacaan pak ustadz. Dan setelah beberapa menit, ada yang aneh ma kaki gue, kaki gue berasa ada yang narik, dorong.... Waduh!!! Gue, coba lawan, tapi kok malah makin kencang nih tarikan... Ngeliat kaki gue kayak gitu, pak ustadz, makin kencang bacanya. dan kondisi badan gue makin aneh. Awalnya, ulu hati gue kayak ada yang dorong. gue gelagapan. Pak ustadz, dengan sigap ngangkat badan gue supaya dalam posisi duduk.dan tekanan yang nyakitin itu naik ke dada gue, sakitnya lebih hebat dari sakit yang gue rasa waktu kena serangan jantung dulu (ya, gue emang punya catatan sakit jantung). rasanya kayak beberapa orang duduk di dada gue, dan tanpa tedeng aling aling gue ngerang karena rasa sakit di dada gue.Pak Ustadz, nyuruh gue baca ayat kursi sekeras kerasnya, gue nurut, tapi parahnya, ditengah bacaan, mulut gue ada yang narik keatas. rasanya seperti ada yang megang pipi gue dan narik sekencang kencangnya. (saat ini istri gue kebingungan, karena selama ini gue ga bisa maenin bibir gue sedemikian rupa). Tapi gue juga coba ngelawan, gue baca Ayat Kursi sekencang kencangnya. Dan tiba-tiba leher gue serasa tercekik. Saking kencengnya kepala gue serasa membesar. kayak balon yang kita paksa terus diisi angin,,, dan akhirnya gue muntah...OEK!!! Saat itu gue pikir dah selesai. namun tiba-tiba, rasa mual datang, dan rasa tercekik itu kembali datang. dan proses ini berulang berkali kali. Mungkin saat itu pak ustadz ngeliat kondisi gue dah ga memungkinkan. Akhirnya sesi ruqyah di stop. And guys, mungkin lo bilang gue lebay, tapi setelah selesai badan gue kayak abis nge-gym berjam-jam non stop (lemes abis!!). Dan diakhir sesi ruqyah, pak ustadz bilang, kalo Jin yang ada dalam diri gue, udah terlalu lama ngendon di dalam badan gue. Dan setelah ruqyah, gue dilanjutkan dengan sesi bekam dan diminta untuk datang lagi nantinya untuk melanjutkan sesi ruqyah.

Guys, dari penjelasan pak ustadz, gue baru ngeh. Kalo Jin itu bisa masuk karena 3 kemungkinan; pertama, kiriman; kedua, karena diundang (Jimat, khadam, ilmu-ilmu aneh dsb); ketiga, turun dari keluarga yang pernah ngundang hal hal begituan. Nah kitanya harus pinter-pinter, bikin para jin ga betah tinggal di badan kita. Caranya?. Simple, sob. Ibadah yang bener!! bukan cuma rajin tapi BENAR!!. kan banyak ayat dan hadits yang bahas itu (well, hasil ruqyah gue membuktikan bahwa ibadah gue mesti dibenerin lagi). Nah masalahnya, buat yang dah terlanjur dimasuki jin, ruqyah adalah jalan yang tepat buat ngusir nih jin. And guys, jangan coba coba pergi ke yang aneh aneh deh, buat ngusir jin. masak, ngusir jin pake bantuan jin, arwah, atau apapun namanya. Itu namanya kita mau di bego-begoin ama jin. Gue jadi inget, kata pak ustadz,  "Manusia itu mahluk paling sempurna diantara mahluk yang lain, kenapa malah kita mau diperbudak oleh mahluk yang tidak lebih sempurna dari kita?"

So, siapa yang berani di ruqyah??