Untuk Ardelia dan Radith di Syurga (Bogor, 15 Maret 2011)
Ketika tangan beritikad
menggurat perih dalam rangkaian kata
kerongkonganku pun tercekat
menahan kelopak tuk tak menetes.
Namun nak,
aku hanya seorang lemah,
yang terluka oleh pergimu.
"Mengapa" adalah kata yang membenciku.
Tak kutahu alasan Tuhan memanggilmu.
Apa karena Ia lebih menyayangimu,
atau aku yang tak pantas menjadi papamu.
Tidak nak,
aku bukan orang bodoh,
takkan mungkin aku bunuh diri,
itu hanya akan membuatku makin jauh darimu.
Tapi nak,
jika kaulah jiwaku,
bukankah aku pun telah mati?
walau memang raga ini masih berdiri.
Dan akupun bagai tiada........
No comments:
Post a Comment